Sebuah utas setelah beberapa waktu tenggelam dalam pandemi. Sebagai awalan kali ini dicoba mengulas yang kebetulan adalah barang baru dari brand MORRIS. Yaitu produk MORRIS Men edition berupa Hair Clay.
Sedikit informasi bahwa brand Morris sendiri mulai muncul sejak 2004 dengan produk-produk pendahulunya terutama produk tata rambut mungkin para pembaca sekalian sudah tidak asing lagi dijumpai di pasaran.
Kembali ke pokok bahasan, Morris Hair Clay. Clay satu ini termasuk dalam jenis Clay kombinasi Water, Oil dan Clay (Next kita ulas khusus mengenai ragam Clay yang ada di Indonesia). Jadi bayangan sederhananya adalah kombinasi komposisi Water Base pomade, Oil Base Pomade di tambah dengan komposisi material Clay (Bentonite atau Kaolin atau bahkan tipikal spesies Clay yang lain).
Menilik dari Clay yang digunakan dalam Morris Hair Clay berupa Kaolin, dimana dari visual karakter Kaolin lebih lembut dari ukuran butir nya dan memiliki penampakan warna yang lebih cerah (Putih) jika dibandingkan dengan Bentonit baik dari segi ukuran butir maupun warna.
Tidak sampai disitu saja, karakter Kaolin akan tetap terasa ketika kita lakukan pencolekan wujud fisiknya, lembut dan bisa dikatakan memiliki tekstur yang sangat halus. Apalagi ditunjang komposisi yang lain didalamnya berupa Microwax dan kehadiran white oil didalamnya, seolah memberika nilai plus tidak perlu effort berlebih untuk mencolek dan mengaplikasikan produk ini pada rambut.
Matte Finish – Firm Hold, sesuai yang tertera pada cover labelnya menegaskan bahwa produk ini mencoba memberikan hasil akhir aplikasi pada rambut menjadi tampak kering natural bervolume dan memiliki daya set paska penataan medium (tidak terlalu kaku dan tidak terlalu lemas di rambut), meskipun harus dipahami kembali lagi pada karakter rambut si pemakai masing-masing tentunya.
Supreme Hold with Olive Oil, adalah tambahan keterangan bahwa didalamnya juga mengandung salah satu minyak yang dapat memberikan nilai manfaat pada rambut ketika kita menggunakannya. Dengan isi bersih 80 gram aroma perfumery menggunakan kemasan pot aluminium import standar layaknya kita jumpai di pasaran/marketplace berwarna hitam doff yang berdaya tampung 100 gr. Jadi seolah terasa terisi separuh didalamnya mengingat karena berat produk Clay memang memiliki kepadatan yang lebih jika dibandingkan dengan Oil Based Pomade atau Water Based Pomade yang membuatnya terkesan terisi sedikit meskipun 80 gram didalamnya.
Dengan rentang harga 40-50 ribuan tiap kalengnya, sepertinya sangat pantas dan layak untuk dicoba produk clay pabrikan satu ini, lumayan tidak terlalu merogoh kocek dalam-dalam di masa pandemi ini untuk mendapatkan produk Clay bukan? Dan jika cocok setelah mencoba siapa tahu bisa di jadikan produk daily use andalan pembaca sekalian ke depannya.
Selamat berburu dan selamat mencoba, tetap semangat di masa pandemi dan tetap berjuang serta klimis selalu, salam klimis. @lalijungkatan